![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguQUC7xeTcmOWrJtjYLGTSXmMPwcaeaIotQIjqaypboxrdwbunoKKe6Ff0Vcx959p_OtPQ6_jo7JZJO5w7889EyNwSKRWM_zT68ChBKtsiGQT3eRsG0E3qqMFNs6sWRCAJzbUqWdl3pJYF/s320/kaca+mata.jpg) |
Gambar 1 |
Pada era teknologi informasi dan komunikasi menyediakan
banyak layanan yang memudahkan manusia untuk bertukar pikiran,
bersosialisasi, mengemukakan pendapat,
mencari ilmu dan pengetahuan, media mengeksplorasi bakat, dan lain sebagainya.
Tidak terlewatkan dengan apa yang namanya blog. Blog merupakan suatu website
gratis yang disediakan oleh layanan di internet seperti blogger, wordpress,
jomla, dan lain sebagainya. Blog biasanya di miliki oleh individu dan dikelola
oleh individu atau perorangan. Hal demikian membuat blog dalam penulisannya
tidak terdapat pengawasan.
Hal ini berpengaruh dalam penulisan Bahasa Indonesia yang
benar. Beberapa masyarakat menjadi bingung membedakan dan melupakan kaidah yang
sesuai dengan Bahasa Indonesai yang sudah diatur dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) dan Ejaan yang Disempurnakan (EYD). Disini akan dijelaskan
beberapa faktor yang mempengaruhi blog menurunkan kualitas berbahasa.
1. Kurangnya Pengawasan
Pengawasan yang kurang terhadapa isi blog merupakan salah satu faktornya. Pengawasan yang kurang disebabkan karena para pengunjung suatu blog tidak mau mengoreksi dan memberikan saran terhadap isi blog. Seorang pengunjung suatu blog dapat memberikan komentar. Komentar ini harus dapat membangun, bukan hanya “Pertamax”, “Sundul gan”, “Keren beut”, dan lain sebagainya. Seorang pengunjung blog dituntut untuk dapat membetulkan dan memberikan tanggapan terhadap isi blog. Bisa dari segi bahasa maupun isi blog itu sendiri sehingga penulis dapat mengetahui letak kesalahan dan kekurangan dari blognya.
2. Satu blog satu penulis
Suatu blog biasanya hanya dibuat dan dikelola oleh seorang penulis. Mereka tidak memperhatikan kaidah bahasa yang ada. Mereka hanya mengisi dengan bahasa-bahasa yang saat ini sedang ngetren sehingga dapat dikatakan sebagai blog yang up to date. Seorang penulis biasanya mengisi blognya dengan curhatan keseharian mereka. Menulis dengan sembarang mengetik sehingga meninggalkan jejak kekeliruan dalam pengetikan. Hal ini merupakan kesalahan. Seorang yang mengaku sebagai Bangsa Indonesia seharusnya mengetahui dan memahami penulisan bahasa yang benar. Karena Bahasa Indonesia merupakan bahasa sepanjang zaman dan tidak akan pernah ketinggalan zaman.
3. Tidak mengoreksi tulisan kembali
Biasanya para penulis setelah mereka selesai menulis sebuah artikel, mereka tidak mengeceknya kembali sehingga sering terjadi kekeliruan. Penyuntingan kembali tulisan merupakan hal yang penting walaupun ini hanya sebuah artikel dalam blog. Penyuntingan berguna agar pembaca dapat paham dengan jelas apa yang ingin kita sampaikan.
Daftar Gambar:
Gambar 1: http://fc07.deviantart.net/fs71/i/2010/293/d/6/gucci_glases_by_xlxxllx-d3151ke.jpg