Wednesday, January 1, 2014


Polusi suara atau pencemaran suara adalah gangguan pada lingkungan yang diakibatkan oleh bunyi atau suara yang mengakibatkan ketidaktentraman makhluk hidup di sekitarnya.

Pencemaran suara cukup menjadi ancama serius bagi kualitas lingkungan terutama dibagian suasana. Sumber pencemaran suara adalah kebisingan, yaitu bunyi atau suara yang dapat mengganggu dan merusak pendengaran manusia. Bunyi disebut bising apabila inetensitasnya telah melampaui 50 desibel. Desibel adalah satua untuk mengukur intensitas suara.

Suara dengan intensitas tinggi, seperti yang dikeluarkan oleh banyak mesin industri, kendaraan bermotor, dan pesawat terbang bila berlangsung secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama dapat mengganggu manusia, bahkan menyebabkan cacat pendengaran yang permanen. 

1. Jenis-jenis Kebisingan
Berdasarkan sifat dan spectrum frekuensi bunyi, bising dapat dibagi atas :
a. kebisingan yang terus-menerus dengan jangkauan frekuensi yang sempit, misalnya, mesin gergaji.
b. kebisingan yang terputus-putus, misalnya, suara arus lalu lintas atau pesawat terbang.
c. kebisingan impulsif, artinya kebisingan yang memiliki perubahan suara sangat cepat dari 40dB. Misalnya, tembakan, bom, atau suara ledakan.
d. kebisingan impulsif berulang, sama seperti kebisingan impulsif tetapi disini terjadi secara berulang. Misalnya, suara mesin tempa.

Berdasarkan pengaruhnya terhadap manusia, bising dapat dibagi atas :
a. Bising yang mengganggu. Intenitas tidak terlalu keras. Misalnya mendengkur.
b. Bising yang menutupi. Merupakan bunyi yang menutupi pendengaran yang elas. Secara tidak langsung bunyi ini akan membahayakan kesehatan dan keselamatan tenaga kerja, karena teriakan atau isyarat tanda bahaya tenggelam dalam bising dari sumber lain.
c. Bising yang merusak. Yaitu bunyi yang intensitasnya melampaui NAB. Bunyi jenis ini akan merusak atau menurunkan fungsi pendengaran.

2. Pengaruh Pencemaran Suara
a. Gangguan Fisiologis
Gangguan dapat berupa peningkatan tekanan darah, peningkatan nadi, basal metabolisme, konstruksi pembuluh darah kecil terutama pada bagian kaki, dapat menyebabkan pucat dan gangguan sensoris.

b. Gangguan Psikologis
Gangguan psikologis dapat berupa rasa tidak nyaman, kurang konsentrasi, susah tidur, emosi dan lain-lain. Pernapasan jangka waktu lama dapat menimbulkan penyakit, psikosomatik seperti gastristis, penyakit jantung koroner dan lain-lain.

c. Gangguan Komunikasi
Gangguan komunikasi ini menyebabkan terganggunya pekerjaan, bahkan mungkin terjadi kesalahan, teruatama bagi pekerja baru yang belum berpengalaman. Gangguan komunikasi ini secara tidak langsung akan mengakibatkan bahaya terhadap keselamatan dan kesehatan tenaga kerja, karena tidak mendengar teriakan atau isyarat tanda bahaya dan tentunya akan dapat menurunkan mutu pekerjaan dan produktifitas kerja.

d. Gangguan Keseimbangan
Gangguan keseimbangan ini mengakibatkan gangguan fisologis seperti kepala pusing, mual dan lain-lain

e. Gangguan terhadap Pendengaran (Ketulian)
Gangguan pendengaran adalah gangguan yang paling sering terjadi terhadap kebisingan. Seseorang yang sering mengalami bising dapat menyebabkan gangguan terhadap pendengarannya atau kemungkinan terburuk dapat menyebabkan ketulian. 

Menurut definisi kebisngan, apabila suatu suara mengganggu orang yang sedang membaca atau mendengarkan music, maka suara itu adalah kebisingan bagi orang itu meskipun orang-orang lain mungkin tidak terganggu oleh suara tersebut. Meskipun pengaruh suara banyak kaitannya dengan factor-faktor psikologis dan emosional, ada kasus-kasus di mana akibat-akibat serius seperti kehilangan pendengaran terjadi karena tingginya tingkat kenyaringan suara pada tingkat tekanan suara berbobot A atau karena lamanya telinga terpasang terhadap kebisngan tersebut.

Source :
wikipedia.org
id.shooving.org

Welcome to Azkariz

Popular Post

- Copyright © 2013 Azkariz - Boleh Copas Asalkan Sertakan Sumber - Azka Hariz